lain-lain

Kenali Ikan, Pilah Sampah, dan Jaga Laut: Edukasi Lingkungan Interaktif Bersama Anak-Anak Gojoyo

Demak, 05 Juli 2025- Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, khususnya dalam menanamkan nilai cinta lingkungan sejak dini, Tim 1 KKNT-39 melaksanakan kegiatan edukatif bertema kelautan dan lingkungan hidup bagi anak-anak di wilayah pesisir Gojoyo. Kegiatan ini mencakup pengenalan berbagai jenis ikan hias laut dan air tawar, edukasi mengenai perbedaan ikan sehat dan ikan sakit, serta pemahaman tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan melalui permainan sortir sampah organik dan anorganik. Selain itu, anak-anak juga diajak mengenal konsep zero waste dengan memanfaatkan limbah cangkang kerang menjadi barang berguna.

 

Edukasi Pengenalan Ikan Hias

Kegiatan ini diawali oleh Ibrahim Malikiano Kusuma Halim, Mahasiswa Program studi Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro yang membawakan edukasi tentang pengenalan ikan hias kepada anak-anak Desa Gojoyo. Dalam kegiatan ini, anak-anak dikenalkan dengan berbagai jenis ikan hias air tawar dan air laut yang umum dibudidayakan maupun dipelihara di akuarium. Mereka belajar mengenali bentuk, warna, dan nama-nama ikan seperti Arwana, Badut, Cupang, Koki, hingga Louhan melalui media gambar.

Tidak hanya itu, anak-anak juga diajak mengikuti kuis edukatif yang sederhana. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap biota laut serta memperkenalkan potensi akuakultur sejak dini. Dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami, anak-anak tampak antusias dan aktif menjawab selama sesi berlangsung.

 

Implementasi: Game Sortir Sampah Organik dan Anorganik

Ariani Damayanti, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Prodi Akuakultur Universitas Diponegoro, membawakan materi mengenai perbedaan sampah organik dan anorganik. Ariani memberikan materi lewat media video lalu mempraktikkan secara langsung lewat game sortir sampah. Kegiatan ini ditujukan untuk anak-anak dengan pendekatan yang menyenangkan, agar mereka lebih mudah memahami pentingnya memilah sampah sejak dini. Melalui permainan interaktif bertema “Sortir Sampah Organik dan Anorganik”, anak-anak diajak untuk memahami pentingnya memilah sampah sejak dini. Dalam game tersebut, mereka tidak hanya belajar membedakan jenis-jenis sampah berdasarkan sifat dan asalnya, tetapi juga diajak untuk berpikir kritis dalam menentukan tempat pembuangan yang tepat, sederhana namun bermakna. Selain menambah pengetahuan, aktivitas ini juga bertujuan menanamkan kepedulian terhadap lingkungan dengan cara yang ramah dan menyenangkan.

 

Mengenalkan Jenis Ikan Air Tawar kepada Anak – Anak Dusun Gojoyo

Dalam upaya meningkatkan pengetahuan terhadap lingkungan dan kepedulian terhadap keanekaragaman hayati sejak usia dini, kegiatan sosmas ini melaksanakan program pengenalan ikan air tawar kepada anak-anak di posko 1. Melalui pendekatan yang interaktif dan edukatif, program sosial kemasyarakatan ini membawa anak-anak untuk mengenal lebih dekat berbagai jenis ikan yang hidup di perairan tawar Indonesia. Seperti yang terlihat dalam gambar, kami menyajikan visual menarik tentang ikan-ikan tersebut, memicu rasa ingin tahu dan antusiasme di kalangan anak – anak. Program ini tidak hanya bertujuan untuk memperluas wawasan anak-anak tentang ekosistem perairan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai konservasi dan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan demi masa depan. Program sosmas ini menjadi bukti nyata bagaimana pendidikan informal dapat berperan penting dalam membentuk karakter dan kepedulian sosial anak-anak terhadap lingkungan sekitar mereka.

 

Edukasi Gizi Ikan Air Tawar Kepada Anak-Anak Melalui Pendekatan Interaktif

Melanjutkan pengenalan ikan air tawar, Grace Charmita Sinaga, mahasiswa Teknologi Pangan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, menyampaikan materi mengenai kandungan gizi dan manfaat nutrisi dari berbagai jenis ikan tawar kepada anak-anak Desa Gojoyo. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian edukasi sosial kemasyarakatan dalam program KKN, yang dirancang agar anak-anak lebih mengenal potensi pangan bergizi dari perairan selain laut.

Dalam sesi penyuluhan, diperkenalkan manfaat konsumsi ikan lele, nila, gurame, dan mujair dengan bahasa sederhana yang mudah dipahami anak-anak. Dijelaskan bahwa ikan air tawar mengandung protein, omega-3, vitamin D, dan mineral yang penting untuk pertumbuhan tubuh dan kecerdasan otak. Selain itu, anak-anak diajak menyebutkan contoh olahan ikan yang sering mereka temui, seperti lele goreng, pepes ikan, atau sup ikan nila.

Untuk meningkatkan pemahaman dan antusiasme, sesi ditutup dengan permainan kelompok berupa aktivitas interaktif seputar jenis-jenis ikan tawar. Kegiatan ini tidak hanya mengedukasi, tetapi juga membangkitkan minat anak-anak untuk mengonsumsi ikan sebagai sumber gizi yang lezat dan menyehatkan.

 

Edukasi Ikan Sehat dan Ikan Sakit

Salmawati mahasiswa Prodi Akuakultur membawakan materi tentang pengenalan ikan sehat dan sakit. Penjelasan ini bertujuan agar anak-anak gojoyo dapat lebih mudah mengamati perbedaan antara ikan sehat dan ikan yang mengalami gangguan kesehatan. Melalui kegiatan ini, anak-anak diharapkan memiliki pengetahuan dasar tentang kesehatan ikan serta mampu mengenali tanda-tanda ikan yang tidak sehat. Edukasi ini juga menjadi langkah awal dalam membangun kepedulian terhadap makhluk hidup di sekitar mereka, terutama yang hidup di perairan, khususnya Dusun Gojoyo.

 

Edukasi Zero Waste 

Kegiatan pada sesi selanjutnya dilakukan oleh Linda Citra Amelia, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Program Studi Akuakultur Universitas Diponegoro. Kegiatan tersebut bersifat edukatif yang dilakukan dengan pemaparan serta tanya jawab interaktif kepada anak-anak mengenai konsep zero waste dan pentingnya pengelolaan sampah sejak dini, seperti pemanfaatan limbah cangkang kerang, terutama kerang hijau yang ternyata memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan kembali.

Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan pendekatan yang menarik dan interaktif, menyasar anak-anak di Dusun Gojoyo sebagai generasi penerus di masa depan. Pada sesi ini, kegiatan tidak hanya melalui pemaparan materi saja, tetapi juga mengajak peserta untuk berpikir kritis melalui sesi tanya jawab yang seru dan edukatif. Anak-anak diajak memahami bagaimana konsep zero waste dapat diterapkan sejak dini, terutama di wilayah pesisir yang dekat dengan sumber daya laut. Kegiatan ini juga memperkenalkan berbagai ide pemanfaatan cangkang kerang hijau, seperti sebagai bahan baku kerajinan tangan, campuran bahan bangunan ramah lingkungan, hingga

 

Kreativitas dari Anak Cerdas

Sesi terakhir dipandu oleh Dela Berliana, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Program Studi Akuakultur Universitas Diponegoro. Kegiatan ini dilaksanakan dengan membuat kreasi dari cangkang kerang hijau. Selain cangkang kerang, disediakan juga sampah plastik sedotan dan kardus bekas sebagai bahan pendukung kreasi mereka.

Melalui kegiatan ini, anak-anak tidak hanya diajak untuk berkreasi dan mengasah imajinasi, namun juga diajarkan prinsip zero waste, yaitu mengurangi sampah dengan mendaur ulang limbah menjadi barang yang bernilai seni. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sekaligus mendukung pengembangan kreativitas anak-anak di Dusun Gojoyo.

Dengan demikian, program ini bukan hanya memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keberlanjutan yang dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari

Tinggalkan Balasan