lain-lain

Anak Pesisir Cinta Laut: Edukasi Ceria Bersama KKN Tematik TIM-39 UNDIP 2025 di Dusun Gojoyo

Anak Pesisir Cinta Laut: Edukasi Ceria Bersama KKN Tematik TIM-39 UNDIP 2025 di Dusun Gojoyo

Demak, 05 Juli 2025- Di bawah langit biru dan semilir angin pantai Dusun Gojoyo, sekelompok anak-anak duduk melingkar di atas tikar. Wajah-wajah mereka penuh semangat dan rasa ingin tahu. Hari itu, mereka bukan sekadar bermain mereka belajar tentang laut, pesisir, dan bagaimana mencintai lingkungan tempat tinggal mereka sendiri.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKN Tematik Tim-39 Universitas Diponegoro, Dengan penuh semangat para mahasiswa hadir membawa edukasi yang dikemas kreatif dan menyenangkan. Tidak ada kelas membosankan, tidak ada ceramah panjang yang ada hanya tawa, diskusi ringan, dan aktivitas bermain sambil belajar.

 

Edukasi kebencanaan dan mitigasi mitigasi pesisir

Kegiatan diawali oleh Widad Lailatul Fadhila mahasiswa Prodi Akuakultur yang membawakan edukasi tentang kebencanaan dan mitigasi pesisir. Anak-anak dikenalkan pada berbagai bencana alam yang mungkin terjadi di desa pesisir seperti banjir rob, gelombang tinggi, dan angin kencang. Tidak hanya itu anak-anak disediakan media visual dan sesi kegiatan interaktif berupa kegiatan menempel sambil berdiskusi ringan tentang apa yang harus mereka lakukan saat menghadapi bencana. Kegiatan ini diharapkan menumbuhkan rasa siap dan tidak panik sejak dini.

 

Edukasi Pengenalan Mangrove

Kemudian, Kinansa Dayu Azzahra mahasiswa Prodi Akuakultur mengajak anak-anak mengenal ekosistem mangrove yang tumbuh di sekitar desa. Lewat gambar dan permainan interaktif anak-anak diperkenalkan pada berbagai jenis pohon mangrove serta pentingnya mangrove dalam melindungi pesisir dari abrasi dan menjadi rumah bagi banyak biota laut.

 

Edukasi Pengenalan Spesies Laut

Ninda Hafsari mahasiswa prodi Akuakultur melanjutkan dengan mengenalkan spesies laut yang hidup di sekitar perairan Demak, khususnya Dusun Gojoyo. Anak-anak terlihat antusias saat melihat gambar-gambar ikan, kerang, udang, dan makhluk laut lainnya sambil belajar tentang manfaat masing-masing bagi lingkungan dan manusia.

 

Edukasi Rantai Makanan Perairan Laut

Tak kalah menarik, Ravina Vinka Bunga Flasica mahasiswa prodi Akuakultur menyampaikan materi tentang rantai makanan perairan laut. Dengan cara sederhana menjelaskan bagaimana alur makan-memakan di laut terjadi, dimulai dari fitoplankton hingga predator besar. Anak-anak belajar bahwa setiap makhluk memiliki peran penting agar ekosistem laut tetap seimbang.

 

Edukasi Laut Tercemar

Selanjutnya, Melany Alvira Diana mahasiswa Prodi Akuakultur memperkenalkan tema tentang laut tercemar. Ia menjelaskan jenis-jenis pencemaran laut seperti sampah plastik, limbah rumah tangga, dan minyak tumpah, serta dampaknya terhadap biota laut. Anak-anak juga diajak berdiskusi bagaimana cara mereka bisa ikut menjaga laut agar tetap bersih.

 

Edukasi Laut Sehat

Sebagai penyeimbang, Arikhoh Khaerunisa mahasiswa Prodi Akuakultur memberikan edukasi tentang laut sehat. Ia menjelaskan ciri-ciri laut yang bersih dan sehat serta bagaimana peran kita dalam menjaganya. Edukasi ini disampaikan dengan gambar-gambar menarik dan diskusi ringan agar anak-anak lebih mudah memahami.

 

 

Edukasi Pengenalan Kerang

Kegiatan ditutup oleh Ahmad Fadhil Pramuditya mahasiswa Prodi Akuakultur yang mengajak anak-anak mengenal beragam jenis kerang, terutama kerang hijau yang menjadi komoditas utama di Dusun Gojoyo. Anak-anak belajar membedakan jenis kerang, bentuknya, serta perannya bagi lingkungan maupun manfaat ekonominya bagi warga desa.

 

 

Aku pengen jadi penjaga mangrove! Supaya pantainya nggak rusak dan ikannya nggak ilang!”

Aku suka gambar laut yang sehat. Lautnya biru, ada ikannya!

Aku baru tahu kalau ikan dan kepiting bisa sakit gara-gara plastik! Aku nggak mau buang sampah sembarangan lagi.”

Anak-anak ini mungkin kecil, tapi semangat mereka besar. Mereka pulang dengan bekal pengetahuan baru dan mungkin mimpi baru juga menjadi penjaga laut, penyelamat pesisir, atau sekadar anak desa yang tidak membuang sampah sembarangan.

Melalui kegiatan edukatif ini, anak-anak Dusun Gojoyo tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga mulai tumbuh rasa cinta dan kepedulian terhadap lingkungan laut dan pesisir tempat mereka tinggal. Semoga mereka tumbuh menjadi generasi penjaga laut yang bijak dan peduli.

Tinggalkan Balasan