Anak-Anak Gojoyo Cerdas: Belajar Sejarah Uang, Bijak Mengelola Keuangan, dan Aman Bermedia Sosial
Anak-Anak Gojoyo Cerdas: Belajar Sejarah Uang, Bijak Mengelola Keuangan, dan Aman Bermedia Sosial
Demak, 6 Juli 2025 — Suasana Minggu pagi di Posko 2 KKN Universitas Diponegoro Desa Gojoyo tampak meriah. Anak-anak berdatangan dengan semangat dan senyum ceria. Mereka berkumpul untuk mengikuti kegiatan bertajuk “Anak-Anak Cerdas Bermedia dan Bijak Mengelola Uang”—sebuah inisiatif edukatif dari mahasiswa KKN Tim 39 Universitas Dipongoro dengan membawa keilmuwannya masing-masing: sejarah, akuntansi, dan komunikasi, yang dikemas interaktif dan menyenangkan khusus untuk anak-anak.
Mata Uang sebagai Cermin Sejarah: Belajar dari Para Pahlawan
Sesi pertama dibuka oleh Rafael Aurelius Kristiano, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Prodi Sejarah Universitas Diponegoro, yang mengajak anak-anak menyusuri jejak tokoh-tokoh nasional yang wajahnya tertera pada mata uang Indonesia.
Yuk Menabung! Belajar Mengatur Uang Sejak Kecil
Memasuki sesi kedua, Indriani Naftaline, mahasiswi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Prodi Akuntansi Universitas Diponegoro, membawakan materi mengenai pentingnya menabung sejak usia dini. Ia memutar video edukatif berjudul “Cara Menabung untuk Anak”, lalu mengajak peserta berdiskusi soal impian dan kebutuhan mereka.
Etika dan Keamanan Digital: Cerdas Bermedia Sejak Dini
Sesi terakhir disampaikan oleh Lukito Mughni Purwanto, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro, yang membahas pentingnya menjaga etika dan keamanan saat bermedia sosial. Materi disampaikan melalui tampilan visual slide presentasi, dan diselingi kuis ringan.
Satu Hari, Tiga Ilmu, Banyak Manfaat
Kegiatan ini bukan sekadar program KKN rutin, tetapi cerminan sinergi antara ilmu yang menyentuh langsung kebutuhan generasi muda. Dari sejarah yang membentuk identitas, keuangan yang membentuk kebiasaan, hingga digitalisasi yang membentuk karakter.
Respon anak-anak pun cukup aktif. Mereka mengikuti arahan dengan baik, menjawab pertanyaan dari pemateri, dan menyimak materi hingga selesai. Beberapa anak terlihat antusias saat sesi kuis berlangsung, dan beberapa lainnya bahkan berdiskusi kecil dengan temannya usai sesi berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan edukatif yang ringan dan menyenangkan tetap bisa diterima dan dicerna oleh anak-anak, asalkan dikemas dengan cara yang sesuai.
Di Posko 2 Desa Gojoyo, pada 6 Juli itu, anak-anak belajar lebih dari sekadar pelajaran sekolah. Mereka belajar menjadi generasi yang cerdas dalam sejarah, bijak dalam finansial, dan aman dalam dunia digital. Dan itu, adalah investasi masa depan yang tak ternilai.